Ahad Legi Bersholawat

  • Apr 01, 2018
  • artadiputra

sidorejo-wonogiri.desa.id Kita senantiasa memanjatkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Rasulullah:

وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad Rasulullah Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيما
Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bershalawat salamlah kepadanya. (QS Al-Ahzab 33: 56). Shalawat dari Allah berarti rahmat. Bila shalawat itu dari Malaikat atau manusia maka yang dimaksud adalah doa. Sementara salam adalah keselamatan dari marabahaya dan kekurangan. Tidak ada keraguan bahwa membaca shalawat dan salam adalah bagian dari pernghormatan (tahiyyah), maka ketika kita diperintah oleh Allah untuk membaca shalawat -yang artinya mendoakan Nabi Muhammad- maka wajib atas Nabi Muhammad melakukan hal yang sama yaitu mendoakan kepada orang yang membaca shalawat kepadanya. Karena hal ini merupakan ketetapan dari ayat:
فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا
Maka lakukanlah penghormatan dengan penghormatan yang lebih baik atau kembalikanlah penghormatan itu. (QS. An Nisa’: 86) Doa dari Nabi inilah yang dinamakan dengan syafaat. Semua ulama telah sepakat bahwa doa nabi itu tidak akan ditolak oleh Allah. Maka tentunya Allah akan menerima Syafaat beliau kepada setiap orang yang membaca shalawat kepadanya. Ulama’ juga sepakat bahwa shalawat pasti diterima, karena dalam rangka memuliakan Rasulullah SAW. Ada penyair yang berkata أَدِمِ الصَّلاَةَ عَلَى مُحَمَّدٍ    فَقَبُوْلُهَا حَتْمًا بِغَيْرِ تَرَدُّدٍ أَعْمَالُنَا بَيْنَ الْقَبُوْلِ وَرَدِّهَا  اِلاَّ الصَّلاَةَ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ Bacalah shalawat selalu, sebab shalawat pasti diterima. Adapun amal yang lain mungkin saja diterima dan mungkin ditolak, kecuali shalawat. Shalawat pasti diterima.   Supaya doa berhasil dan terkabul maka saat berdoa kita harus dengan adab dan tata cara yang tepat yaitu dimulai dengan memuji Allah SWT dan membaca shalawat. Dalam melestarikan sholawat, Kaum Muslimat & Fatayat NU Desa Sidorejo secara rutin melakukan anjangsana setiap Ahad Legi. Acara rutin tersebut dilaksanakan dari dusun ke dusun se Desa Sidorejo. Acara anjangsana diisi dengan pembacaan Shalawat Dhibaiyah, sehingga jama'ahnya sering pula disebut dengan Jam'iyah Dhibaiyah. Sebelum pembacaan shalawat, acara diisi dengan mau'idhotulhasanah oleh Ustadz Riski Nur Imani yang menyampaikan materi tentang NKRI. Selain Ustadz Riski, ada materi tentang mendo'akan orang yang telah meninggal dunia yang disampaikan oleh Kyai Imron Ahmadi dari Sidorejo. Beliau menuturkan bahwa "Dihentikan (dihapus) siksa orang-orang yang mati disebabkan do'anya orang-orang yang masih hidup."Alhadits" [caption id="attachment_588" align="aligncenter" width="1024"]B Kegiatan Rutin Kaum Fatayat & Muslimat di Masjid Nurul Huda Sidowayah. Photo : Shobari[/caption] Jam'iyah Dhibaiyah kali ini bertempat di Dusun Sidowayah tepatnya di Masjid Nurul Huda. Acara dilaksanakan pada hari Ahad Legi (01/04/2018) mulai pukul 08.00 WIB sampai selesai. Banyak jama'ah ibu-ibu yang hadir, baik Kaum Muslimat & Fatayat se-Desa Sidorejo maupun dari sebagian masyarakat Desa Genengharjo. [caption id="attachment_587" align="aligncenter" width="1024"]B Para Jama'ah Sedang Bersholawat. Photo : Shobari[/caption] Acara semacam ini selain untuk bershalawat bersama kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, terdapat makna yang sangat penting yaitu upaya dalam menjaga Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan sesama Kaum Muslimin), Ukhuwah Wathaniyah (Persaudaraan Kebangsaan), & Ukhuwah Basyariyyah (Persaudaraan Kemanusiaan). Manfa'at bagi para jama'ah dalam hal ini para ibu dan calon ibu adalah memiliki harapan bahwa dirinya, keluarganya, dan seluruh keturunannya selalu istiqomah dalam menjalankan syari'at Agama Islam dan mendapatkan syafa'at dari Baginda Nabi Muhammad SAW.   Kutipan artikel manfa'at shalawat disarikan dari nu.or.id tulisan KH Abd. Nashir Fattah Rais Syuriah PCNU Jombang (Ulil/disarikan dari tulisan KH.Shofie Baedlowi) Kontributor : Shobari