Desa Sidorejo menjadi Salah Satu Wakil Jateng di Acara TOT Nasional Tasikmalaya

  • Nov 29, 2018
  • artadiputra

sidorejo-wonogiri.desa.id Desa Sidorejo menjadi salah satu wakil dari Provinsi Jawa Tengah untuk mengikuti kegiatan Training of Trainer (TOT). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi dan informasi (Kemkominfo), melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), serta dukungan  Pemerintah Daerah (Pemda) Tasikmalaya dan Kantor Staf Presiden (KSP).

Kegiatan TOT ini berdurasi 10 hari sejak Rabu (21/11). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para Pandu Desa Regional terkait restra untuk implementasi SIDEKA di tingkat kabupaten dan level provinsi.

[caption id="attachment_1765" align="aligncenter" width="512"]B Agung Susanto dari Desa Sendang dan Ahmad Dwi Artadi Putra dari Desa Sidorejo berfoto bersama dengan Irman Meilandi Direktur Utama BP2DK[/caption]

Wakil dari Provinsi Jawa Tengah yang berangkat terdiri dari 4 orang. Mereka berasal dari Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Kendal. Kabupaten Wonogiri diwakili oleh Ahmad Dwi Artadi Putra dari Desa Sidorejo Kecamatan Tirtomoyo dan Agung Susanto dari Desa Sendang Kecamatan Wonogiri.

Peserta pelatihan kali ini berjumlah 61 orang yang berasal dari 12 Provinsi  dan juga daerah 3 T sebagai pandu desa yang telah bekerja dalam memajukan desa  masing-masing  selama  beberapa tahun terakhir. Kini mereka akan mendapatkan peningkatan kapasitas oleh para Trainer  yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup mumpuni dalam Pemberdayaan, Informatika serta Platform Tata kelola desa SIDEKA. Mereka mendapatkan materi kepanduan ala BP2DK.

[caption id="attachment_1762" align="aligncenter" width="1024"]B Kegiatan belajar bertempat di Lingkungan Pedesaan Desa Mandalamekar, Ciracas, Tasikmalaya.[/caption]

Kegiatan tingkat nasional ini tidak diselenggarakan di tempat yang mewah. Para peserta ditempatkan di kawasan pedesaan yaitu Desa Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya. Para peserta menginap di Home Stay milik warga setempat.

Ada hal yang luar biasa disini, yaitu kegiatan bertaraf nasional ini Event Organizer-nya adalah PT. Bumades Panca Mandala, yang merupakan Badan Usaha Milik Antar Desa yang dimiliki oleh 5 desa di kawasan Panca Mandala. Pihak penyelenggara menyediakan pelayanan kesehatan baik obat medis maupun layanan pijat dan kerokan yang bertempat di Posyandu yang letaknya sangat dekat dengan lokasi kegiatan.

Direktur BP2DK Irman Meilandi mengatakan bahwa maksud dari pelaksanaan kegiatan ini yang ditempatkan di kawasan desa adalah supaya perputaran uang terjadi di desa. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Sekaligus dapat memberdayakan masyarakat desa dan memacu masyarakat untuk meningkatkan infrastruktur penunjang kegiatan.

Ruang belajar yang terbuka diharapkan mampu memberi rasa nyaman bagi para peserta dalam menerima berbagai macam teknik dan pembelajaran sesuai kurikulum yang telah dibuat oleh para mentor, sehingga tercipta interaksi  yang baik dengan sesama peserta maupun dengan fasilitator. Setiap peserta diberikan kebebasan untuk memilih materi apa saja yang mereka butuhkan sehingga peserta kelas belajarnya bisa berubah-ubah.

Di era globalisasi, teknologi informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Teknologi informasi telah membuat masyarakat semakin mudah dan cepat dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Dengan memanfaatkan website desa, maka berarti juga menduniakan desa. Informasi desa yang terus dimutakhirkan secara berkala dapat meningkatkan peluang sebaran informasi yang semakin luas dan dapat diakses oleh masyarakat dari berbagai belahan dunia.

[caption id="attachment_1766" align="aligncenter" width="1024"]B Kegiatan belajar di alam Pasir Bentang bersama peserta dari Sabang sampai Merauke.[/caption]

Inilah salah satu peluang yang harus dimanfaatkan oleh desa di era globalisasi saat ini. Melalui keterampilan jurnalisme dalam pengelolaan sistem informasi desa, potensi desa yang selama ini hanya dikenal di tingkat lokal kini memiliki kesempatan untuk dikenal di tingkat global. Selain itu, eksistensi potensi lokal penting untuk dipertahankan di era globalisasi saat ini atau yang sering dikenal dengan istilah glokalisasi. Dengan memanfaatkan dan memperkuat potensi lokal, maka kita tidak hanya menjadi penonton atau bahkan korban dari globalisasi, melainkan menjadi aktor yang memiliki peran signifikan terutama untuk kemajuan desa.

Selain itu, peserta diarahkan mampu memotivasi desa-desa se Kabupaten untuk bersama membangun data sesuai  kebutuhan desa, menerapkan SIDEKA dan juga Desa mampu memberikan pelayanan administrasi yang prima bagi warganya dan memberikan berbagai informasi kegiatan pembangunan desa secara daring, yakni dengan memaksimalkan website desa yang selama ini telah ada dan difasilitasi oleh Kemkominfo secara gratis.